Syarat-syarat Karya Ilmiah | Prinsip-prinsip Umum yang Mendasari Penlisan Sebuah Karya Ilmiah | Bahasa Baku dalam Karya Ilmiah



C.            Syarat-syarat Karya Ilmiah
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan karya ilmiah. Syarat-syarat itu antara lain:
1.             Komunikatif, artinya uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca. Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotatif, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda pada pembaca. Pemahaman penulis hendaknya sama dengan pemahaman pembaca.
2.             Bernalar, artinya tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan koherensi, dan mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif, benar, dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.             Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi sedemikian rupa sehingga tersusun secara padat berisi.
4.             Berdasarkan landasan teori yang kuat, artinya suatu hasil karya ilmiah bukan subjektifitas penlisnya, melainkan harus berdasarkan teori-teori tertentu yang dikuasai secara mendalam oleh penulis. Penulis melakukan kajian berdasarkan teori-teori tersebut.
5.             Tulisan harus relevan dengan disiplin ilmu tertentu, artinya tulisan ilmiah itu ditlis oleh seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu.
6.             Memiliki sumber penopang yang mutakhir, artinya tulisan ilmiah harus mempergunakan landasan teori berupa teori mutakhir (baru).
7.             Bertanggungjawab, artinya sumber data, buku acuan, dan kutipan harus secra bertanggung jawab disebutkan dan ditulis dalam karya ilmiah.

D.           Prinsip-prinsip Umum yang Mendasari Penlisan Sebuah Karya Ilmiah
1.             Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris.
2.             Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif.
3.             Rasional dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis.


E.            Bahasa Baku dalam Karya Ilmiah
Dalam penlisan karya ilmiah, bahasa yang digunakan harus bahasa yang baku. Bahasa baku memiliki tiga sifat utama, sifat pertama, adanya kemantapan dinamis. Kemampuan dinamis ini diwujudkan melalui kaidah dan aturan kebahasaan yang bersifat tetap. Bahasa baku tidak berubah setiap saat. Namun, kemantapan baku ini juga bersifat dinamis, artinya bahasa baku masih memngkinkan adanya perubahan yang bersistem dan teratur dibidang kosakata dan peristilahan serta mengizinkan perkembangan berjenis ragam yang diperlukan dalam kehidupan modern.
Sifat kedua, yang menandai bahasa baku adalah sifat kecendekiaannya. Kecendekiaan bahasa terwujud melalui penyusunan kalimat, paragraf, dan kesatuan bahasa yang lebih besar yang menunjukan penalaran dan pemikiran yang logis, teratur, dan masuk akal. Proses pecendekiaan bahasa itu penting karena pengenalan ilmu dan teknologi modern, yang kini umumnya masih bersumber dari bahasa asing, harus dapat dilangsungkan lewat buku bahasa indonesia.
Sifat ketiga, yang menandai bahasa baku adalah sifat penyeragaman kaidah. Ada kaidah-kaidah bahasa yang bersifat tetap, berlaku resmi untuk semua kepentingan resmi, dan dipahami secara sama oleh pengguna bahasa baku. Bahas baku merupakan ragam bahasa yang dipergunakan dalam situasi resmi di antaranya pada penulisan karya ilmiah dan laporan penelitian. Oleh karena itu, karya ilmiah harus mempergunakan secara ketat ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, serta sususan gramatikal yang lengkap dan eksplisit.
Bahasa baku merupakan bahasa yang diharapkan tidak menyimpang dari kaidah-kaidah ejaan, peristilahan, dan tata bahasa. Semua pemakai bahasa baku harus menaati kaidah agar komunikasi mudah dipahami oleh pembaca. Oleh karena itu, penulis karya ilmiah diharapakn memiliki pemahaman yang benar mengenai tata cara menggunakan bahasa baku bahasa indonesia. Dengan memahami dan menaati kaidah bahasa baku, diharapkan tulisan ilmiah tampil secara memadai dan lebih menonjol keilmiahannya.

Komentar